5 cara mencegah sakit tifus


Penyakit tifus atau demam tifoid dan paratifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di Asia, Afrika, Amerika Latin Karibia dan Oceania, termasuk Indonesia. Demam thypoid ( enteric fever ) adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S. typhi) bisa dicegah timbulnya.
Pencegahan demam tifoid perlu diupayakan dengan jalan penggunaan air yang aman dan pemanfaatan/pengelolaan makanan yang baik. Pendidikan kesehatan merupakan upaya promotif yang penting untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan membuat perubahan terhadap lingkungan sekitar. Adapun 5 cara mencegah sakit tifus adalah:
1.      Penggunaan air bersih dan aman.
Pemakaian air yang berkualitas baik harus cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan yaitu:
-    Daerah perkotaan denagan jalan mengontrol penggunaan air dimana air yang baik didapatkan melalui PDAM atau pun mobil air bersih.
-    Di daerah pedesaan dengan pemeriksaan terhadapkuman pathogen pada sumber air yang sering digunakan



2.      Makanan yang bersih
Mencuci tangan sebelum makan, mencegah untuk memakan makanan yang mentah dan setengan matang, dan memakan makanan yang dimasak dan masih panas atau dipanaskan
3        Sanitasi
Pembuangan sampah yang baik terutama pada musim penghujan, dan pada daerah endemik penggunaan tinja sebagai pupuk harus dihindari.
4.   Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan yang baik harus dapat disampaikan terutama pada daerah endemik, selain itu pendidikan kesehatan dapat pula melalui media massa, perkumpulan ibu-ibu sedangkan pendidikan yang disampaikan yaitu tentang higienis dalam bekerja, isolasi pasien yang terinfeksi, dan pemberian disinfeksi.
  1. Vaksinasi
Pemberian vaksinasi tifoid bukanlah suatu keharusan namun pemberian vaksin dapat diberikan pada orang-orang yang melakukan perjalanan kedaerah yang telah dikenal sebagai daerah yang berisiko tinggi terhadap terjadinya demam tifoid, pada orang yang sering berkontak dengan orang pembawa tifoid, juga pada orang yang bekerja pada laboratorium yang sering berkontak dengan kuman salmonella, dan untuk orang yang tinggal di daerah endemis tifoid. Namun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin tifoid dapat digunakan untuk mengontrol penyebaran wabah.

Vaksin tifoid yang terdapat di Amerika ada 2 jenis yaitu vaksin yang diberikan melalui suntikan dan melalui pemberian oral. Vaksin diberikan minimal satu minggu sebelum bepergian ke daerah yang beresiko tinggi terjadinya demam tifoid.

Jadi marilah kita lindungi diri dan keluarga dari penyakit tifus ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gejala dan pengobatan vertigo akibat perubahan posisi (BPPV)

ASI EKSLUSIF

BAHAYA ROKOK